Meraih Keutamaan dan Hikmah Puasa Arafah

 


Penulis : Mardani, S.Ag (Guru Al-Quran Hadis MAN 1 Gunungkidul)

Hari Arafah, yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah, adalah salah satu hari paling agung dalam kalender Islam. Hari ini merupakan puncak ibadah haji, di mana jutaan jamaah berkumpul di Padang Arafah untuk berwukuf, memanjatkan doa dan munajat kepada Allah SWT. Namun, keutamaan hari ini tidak hanya terbatas bagi mereka yang menunaikan ibadah haji. Bagi seluruh umat Muslim di berbagai penjuru dunia, Hari Arafah adalah kesempatan emas untuk meraih pahala dan ampunan yang berlimpah melalui ibadah puasa sunnah, yang dikenal sebagai Puasa Arafah.

Keutamaan Puasa Arafah: Pengampunan Dua Tahun

Keutamaan puasa Arafah adalah hal yang paling sering ditekankan dan menjadi motivasi utama bagi umat Islam untuk melaksanakannya. Keutamaan ini secara jelas disebutkan dalam hadis-hadis Nabi Muhammad :

Hadis Mengenai Keutamaan Puasa Arafah: 

1.      Hadis Riwayat Muslim:

Dari Abu Qatadah Al-Anshari radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah ﷺ ditanya tentang puasa hari Arafah, maka beliau menjawab:

"يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ."

(Dalam riwayat lain): "يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالسَّنَةَ الْقَابِلَةَ."

Artinya: "Ia (puasa Arafah) menghapuskan dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang."

(HR. Muslim no. 1162)

Hadis ini adalah landasan utama yang menunjukkan betapa besar anugerah Allah bagi hamba-Nya yang berpuasa di hari ini. Pengampunan dosa meliputi dosa-dosa kecil yang telah terjadi dalam satu tahun sebelumnya, dan juga dosa-dosa yang mungkin akan dilakukan dalam satu tahun ke depan. Ini adalah karunia yang sangat besar, memberikan kesempatan untuk memulai lembaran baru dengan hati yang bersih.

2.      Hadis Riwayat Tirmidzi (senada dengan Muslim):

Dari Abu Qatadah, dari Nabi :

"صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ."

Artinya: "Puasa1 Arafah, aku berharap kepada Allah dapat menghapuskan dosa tahun yang sebelumnya dan tahun yang sesudahnya."

(HR. Tirmidzi no. 749, disahihkan oleh Al-Albani)

Redaksi "أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ" (aku berharap kepada Allah) menunjukkan bahwa janji pengampunan ini adalah bagian dari keyakinan dan harapan seorang mukmin kepada Rabb-nya. Ini menegaskan bahwa pahala puasa ini adalah jaminan dari Allah SWT.

Hikmah di Balik Anjuran Puasa Arafah

Di samping keutamaan pengampunan dosa, puasa Arafah juga menyimpan berbagai hikmah mendalam yang relevan dengan tujuan pensyariatan ibadah dalam Islam:

1.      Kesempatan Besar untuk Bertaubat dan Kembali kepada Allah:

Manusia adalah makhluk yang tidak luput dari kesalahan dan dosa. Puasa Arafah menjadi momentum yang sangat tepat untuk muhasabah (introspeksi diri), mengakui segala kekurangan, dan bertaubat dengan sungguh-sungguh. Dengan janji pengampunan dua tahun, Allah membuka pintu rahmat-Nya lebar-lebar bagi hamba-Nya yang ingin kembali kepada-Nya. Ini adalah dorongan spiritual untuk memperbaiki diri dan menjauhi maksiat.

2.      Meningkatkan Taqwa dan Kedekatan dengan Allah:

Puasa secara umum melatih seseorang untuk mengendalikan hawa nafsu, bersabar, dan merasakan penderitaan orang lain. Puasa Arafah secara khusus, dengan keutamaannya yang besar, akan memotivasi pelakunya untuk lebih ikhlas dan mendekatkan diri kepada Allah. Kesadaran akan kehadiran Allah dan harapan akan ampunan-Nya akan memperkuat ikatan spiritual seorang hamba dengan Tuhannya.

3.      Solidaritas Global Umat Islam:

Pada hari Arafah, seluruh perhatian umat Islam tertuju pada ritual wukuf di Padang Arafah. Meskipun tidak semua orang bisa berada di sana secara fisik, puasa Arafah memungkinkan umat Islam di seluruh dunia untuk turut serta dalam "atmosfer" spiritual hari tersebut. Ini menciptakan rasa solidaritas, persatuan, dan kebersamaan, di mana jutaan umat Muslim, baik yang berhaji maupun yang berpuasa, secara bersamaan menghadap dan memohon kepada Allah SWT.

4.      Pengagungan Hari Arafah:

Hari Arafah adalah hari yang sangat istimewa di sisi Allah, bahkan disebut sebagai hari di mana agama Islam disempurnakan (QS. Al-Maidah: 3). Dengan berpuasa di hari ini, umat Islam menunjukkan pengagungan dan penghormatan terhadap kemuliaan hari tersebut. Ini adalah bentuk syukur atas nikmat disempurnakannya agama Islam dan kesempatan untuk meraih kebaikan di hari yang penuh berkah.

5.      Latihan Disiplin dan Pengendalian Diri:

Puasa mengajarkan disiplin diri yang tinggi. Dengan menahan lapar, haus, dan berbagai keinginan lainnya sejak fajar hingga magrib, seseorang melatih kekuatan mental dan spiritualnya. Latihan ini penting untuk membentuk pribadi yang lebih baik dalam menghadapi tantangan hidup dan menjauhi larangan-larangan Allah di hari-hari lainnya.

Siapa yang Dianjurkan Berpuasa Arafah?

Puasa Arafah sangat dianjurkan bagi seluruh umat Islam yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Bagi jamaah haji, sunnahnya adalah tidak berpuasa di hari Arafah agar mereka memiliki kekuatan fisik yang cukup untuk melaksanakan wukuf dan memperbanyak doa.

Kesimpulan

Puasa Arafah adalah ibadah sunnah yang memiliki keutamaan luar biasa, yaitu menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Di balik keutamaan tersebut, terkandung hikmah mendalam yang mendorong seorang Muslim untuk bertaubat, meningkatkan ketaqwaan, merasakan solidaritas dengan umat Islam sedunia, serta mengagungkan hari yang mulia ini. Marilah kita manfaatkan kesempatan agung ini dengan sebaik-baiknya, memohon ampunan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Previous Post Next Post